GARANSI

LIFETIME GUARANTEE

Keramik Biofir tidak memancarkan inframerah dengan sendirinya. Dia hanya berperan sebagai repeater atau penerus. Itupun sifatnya pasif. Ibarat cermin, keramik Biofir menerima paparan sinar inframerah dari lingkungan sekitarnya, khususnya dari Matahari sebagai sumber utama energi di Bumi. Selanjutnya keramik Biofir ikut bergetar/beresonansi, khususnya pada panjang gelombang 6-14 mikro meter. Ini adalah sifat alami dari mineral logam seperti aluminium dan silika sebagai bahan baku mineral dari keramik Biofir.

Resonansi itulah yang membuat keramik Biofir memancarkan kembali sinaf inframerah pada panjang gelombang itu, yang sekaligus meresonansi molekul-molekul air, darah, berbagai zat nutrisi di dalam tubuh pemakainya. Terjadilah pemecahan molekul, melemahkan ikatan antar molekul air dan berbagai nutrisi di dalam tubuh. Hal ini melancarkan metabolisme, manaikkan tingkat keberhasilan proses-proses reaksi kimia dalam tubuh. Akibatnya energi kita meningkat, aura pemakai menjadi lebih terang, kekebalan tubuh naik, tingkat kesehatan menjadi lebih baik.

Sekali lagi, keramik Biofir tidak memancarkan sinar inframerah (energi) dengan sendirinya, maka tidak ada materi atau tidak ada sumber daya yang hilang dari dalamnya. Energi keramik Biofir hanyalah energi pantulan saja. Oleh karena itu kita TIDAK PERLU khawatir produk kalung (Bio Necklace) dan/atau batu keramik (Bio Cerastone) menjadi berkurang manfaatnya atau bahkan hilang energinya.

Sampai saat ini perusahaan belum pernah menerima claim hingga mengganti produk dari konsumen yang mengaku bahwa energi bio dari produk yang telah dibelinya ternyata hilang atau tidak ada.

Penyakit Gula dan Stroke
Djuhdi Adam (66 tahun), Pensiunan Perum Pelindo II
Nama saya Djuhdi Adam (usia 66 tahun), tinggal di Koja, Jakarta Utara. Saya adalah pensiunan pegawai Perum Pelindo II Jakarta. Saya juga menjabat sebagai Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kotamadya Jakarta Utara. Saya sudah cukup lama mengidap penyakit gula dan juga terserang stroke hingga jari-jari kedua tangan saya tidak bisa digerakkan. Seluruh badanpun terasa kaku. Alhamdulillah setelah satu minggu saya memakai kalung biofir yang diperkenalkan oleh keponakan saya yang bernama Abdul Wahid, jari-jari kedua belah tangan sudah bisa digerakkan. Badan yang tadinya terasa kaku sekarang sudah mulai lentur dan tidak kaku lagi. Kini (tiga minggu memakai kalung) saya sudah bisa memegang piring dan sendok sendiri. Bahkan saya pun sudah bisa menggaruk bagian punggung saya sendiri. Alhamdulillah.... Untuk kadar gula pada tubuh, saya memang belum cek ke dokter. Namun perkiraan saya kadar gulanya sudah turun karena setelah memakai kalung ini badan terasa sangat enak. Saya bersyukur pada Allah dan berterima kasih pada keponakan saya yang telah memperkenalkan produk ini.
Baca Kisah Nyata yang Lain

>>> Lihat contoh BIOFIR PALSU <<<

About FIR | Principles | FIR R & D | FIR Works | Effects of FIR | FIR Experts | Research Paper